New Post: Politik Anggaran dan Pengaruhnya pada Dana Bansos dalam Pembangunan Sosial-Ekonomi Read

Ketenangan di Tengah Kebisingan Politik dan Kesibukan Materi: Mengikuti Ajaran Spiritual

Politik dan kesibukan modern menghalangi ketenangan. Ajaran spiritual menawarkan solusi untuk menemukan kedamaian dalam kebisingan dan hiruk-pikuk.
2 mins Read
Ketenangan di Tengah Kebisingan Politik dan Kesibukan Materi: Mengikuti Ajaran Spiritual
image: https://https://sabdaliterasi.shop/wp-conten/file/images/sabda-literasi-ketenangan-di-tengah-kebisingan-politik-dan-kesibukan-materi-mengikuti-ajaran-spiritual.jpeg
Daftar Isi

Masalah politik dapat menguras rasionalitas kita. Bahkan, beberapa orang dengan bersemangat mendukung kandidat presiden mereka hingga dengan gigih mempertahankan mereka dari kritik atau keraguan apapun. Saat ini, kita tenggelam dalam kelebihan kebisingan, kekurangan keheningan.

Di antara kita, ada juga yang dengan sepenuh hati mendukung kandidat presiden dan wakil presiden mereka karena cinta. Atau, langsung merasa iri jika pilihan presiden pesaing terlihat lebih baik.

Perayaan demokratis ini ditandai oleh kekacauan, kurangnya bimbingan etis dan estetika. Agama diungkapkan di tengah kerumunan dan kebisingan, tanpa kontemplasi.

Namun, kita harus mengikuti irama sibuk dan materialistis zaman ini. Kita tidak bisa menghindarinya; sebaliknya, kita dipaksa untuk melakukan semua urusan kita di tengah keramaian, terutama kontemplasi terhadap Tuhan.

Ini adalah ajaran Ibn 'Ata'illah dalam kitab al-Hikam, yang dijelaskan oleh Ulil Absar Abdalla, dalam buku "Menjadi Manusia Spiritual" (2019). Bahwa merenung di tengah keramaian memiliki nilai besar. Karena itu harus melewati banyak cobaan, seperti godaan mempesona dunia. Godaan untuk menipu, korupsi, kelalaian, atau gangguan "agyaar" (hal-hal yang dapat mengganggu pikiran dan jiwa seseorang), lupa akan kehidupan spiritual ke sumber semua realitas: Tuhan.

Jujur, kita sering lupa karena tekanan hidup. Hingga akhirnya menunda kenangan, karena kita tidak dapat menemukan cara untuk mengelola banyak urusan. Kemudian Ulil menulis, "Kita tidak boleh menunggu situasi yang tenang untuk mengingat Sumber Kehidupan. Mengingat esensi kehidupan diperlukan ketika seseorang tenggelam dalam kehidupan yang dipenuhi 'agyaar' di tengah keramaian."

Sekarang, keramaian tidak hanya ada di dunia nyata tetapi juga termanifestasi di dunia maya. Sebuah dunia yang tidak lagi ditentukan oleh data objektif, tetapi oleh keyakinan. Suatu situasi yang disebut oleh Tom Nichols sebagai kematian keahlian. Fakta yang jelas-jelas tidak benar diterima dan dibagikan sebagai kebenaran karena keyakinan. Dengan demikian, kebenaran palsu terus menjadi kebenaran palsu.

Situasi ini disajikan oleh Ibn 'Athaillah, "Mencari kejelasan di tengah kebingungan ini seperti seorang Sufi mencari kebenaran di tengah realitas yang berubah-ubah dan ilusif. Dengan demikian, kita diwajibkan untuk mencari kebenaran, baik dalam berita maupun ajaran."

Tugas spiritual adalah untuk menyibak informasi yang tidak jelas. Untuk mengungkap kekhianatan dan mencari kebenaran tentang Tuhan, dunia nyata dan maya.

Ajaran spiritual bertujuan untuk mengatasi pesimisme dan kerapuhan batin dalam era yang sibuk dan materialistis. Karena spiritualitas mewujudkan keberadaan batin yang menerangi kehidupan melalui kebijaksanaan, kesabaran, kesadaran diri, yang berisi refleksi yang terkait dengan waktu, ruang, alam, peristiwa, dan Tuhan. Spiritualitas adalah situasi batin yang dimanifestasikan dalam ketuhanan.

Namun, mari kita peluk Islam dengan mengambil jalan-jalan yang sunyi untuk mencari kebenaran dan kejujuran tentang Tuhan. Karena keheningan dan kejujuran dapat mengarah pada kedamaian batin yang mengarah pada perbuatan baik, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama manusia dan alam.

Mungkin ini adalah ajaran manusia spiritual. Segala sesuatu membutuhkan kesadaran dan sebanyak mungkin pemahaman. Dengan metode seperti itu, seseorang menjadi manusia spiritual sejati, orang yang selalu menjaga kesucian dan pencerahan. Manusia spiritual yang dapat mengungkap kedok era materialistik. Tertarik?

About Us

Platform yang menawarkan artikel dengan pemikiran filosofis mendalam, koleksi ebook eksklusif, dan layanan penyelesaian tugas kuliah dan sekolah yang terpercaya.

comments

🌟 Attention, Valued Community Members! 🌟

We're delighted to have you engage in our vibrant discussions. To ensure a respectful and inclusive environment for everyone, we kindly request your cooperation with the following guidelines:

1. Respect Privacy: Please refrain from sharing sensitive or private information in your comments.

2. Spread Positivity: We uphold a zero-tolerance policy towards hate speech or abusive language. Let's keep our conversations respectful and friendly.

3. Language of Choice: Feel free to express yourself in either English or Hindi. These two languages will help us maintain clear and coherent discussions.

4. Respect Diversity: To foster an inclusive atmosphere, we kindly request that you avoid discussing religious matters in your comments.

Remember, your contributions are valued, and we appreciate your commitment to making our community a welcoming place for everyone. Let's continue to learn and grow together through constructive and respectful discussions.

Thank you for being a part of our vibrant community! 🌟
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.